Berawal dari 9 tahun lalu memulai cerita dari bangku sekolah, kita menjadi cukup mengenal dari sifat, sikap, dan serta kebiasaan masing-masing.
Kita pernah berantem cuma gara-gara nggak bales chat 5 menit (padahal sinyal jelek), tapi anehnya… tetap nggak bisa jauh. Kamu tetap orang pertama yang aku cari kalau lagi senang, sedih, atau lapar.
Dan sekarang, setelah semua drama, tawa, dan mie instan bareng… kita berdiri di sini. Bukan cuma sekadar teman sekolah lagi, tapi teman sehidup semati. Genggam tangan terus, ya—soalnya aku ga kuat kalau genggam tangan sendiri.
Ini tentunya menjadi awal drama kita yang baru untuk melangkah bersama dengan ikatan yang lebih sakral dan mungkin ingin dibuat sedramatis nantinya. Terima kasih.
Tanpa mengurangi rasa hormat, bagi Bapak/Ibu/Saudara/i yang ingin memberikan tanda kasih untuk kami, dapat melalui:
Ucapan Selamat & Do'a