Tasya
Tazkiyyatun Nafsiyyah Muchtar
Putri Pertama dari Bapak Muchtarul Fu'ad
& Ibu Erna Ruchianah
Masqi
Muhammad Tadzkirotul Masqi Ubaidillah
Putra Pertama dari Bapak Abdul Majid (Alm)
& Ibu Masfeeyah
Temui kami secara virtual untuk menyaksikan acara pernikahan kami melalui tautan di bawah ini:
Kita tidak pernah tahu bagaimana kisah ini bermula. Mungkin semesta diam-diam telah merangkai jalan, menyelipkan pertemuan di antara detik-detik yang tak pernah kita curigai. Kita tak pernah rencanakan bagaimana dan kemana akan melangkah. Kita hanya dua jiwa yang berjalan tanpa petunjuk, melewati hari-hari tanpa tahu bahwa suatu saat, rasa kita akan saling bertemu.
Sedari awal, kita saling mengetahui bahwa didepan sana, hubungan kita akan mendapat hentakan dari berbagai arah. Perihal luka yang masih basah, air mata yang dikuras habis putus asa, serta berbagai bentuk serapah yang melahirkan perasaan trauma. Belum lagi banyaknya keraguan yang bersarang di kepala, membuat hubungan ini jauh dari romansa telenovela.
Namun kita percaya, hubungan ini pantas diperjuangkan. Tak peduli seberapa jauh dunia membawa kita sebelumnya, pada akhirnya, semesta selalu punya cara untuk mempertemukan yang seharusnya bersama.
Hari-hari berlalu bagai sajak takdir yang tertulis tanpa sketsa, anehnya, setiap hal terasa tepat. Tak ada janji yang tergesa-gesa, tak ada kata-kata yang dipaksakan. Kita hanya mengalir, membiarkan waktu menganyam kisah ini dengan tenang. Kita bercengkerama dalam obrolan ringan, menemukan makna dalam kebersamaan yang menghangat tanpa syarat.
Kita selalu terkagum kagum, bagaimana keteguhan dan keyakinan membuat hubungan ini bekerja dengan baik. Kini kita saling memiliki. Itu dikuatkan dengan cincin di jari, juga satu helaan nafas dalam ikrar dihadapan penghulu dan para saksi nanti. Doa doa yang selama ini kita tulis dengan indah, telah diluluskan Tuhan.
Kita tidak lagi dua orang yang sekadar berjalan berdampingan,. Kita adalah satu cerita yang tumbuh, satu kisah yang saling menguatkan. Dan kita, adalah bukti dari cinta yang datang tanpa aba-aba, namun memilih untuk tinggal selamanya.
Sekarang mari kita berdoa, agar keruhnya kita menjelma kebahagiaan penuh warna. Dan semoga didepan sana, kita terus saling cintai kurangnya kita. Semoga Tuhan memberikan kita lebih banyak ruang untuk tekun berdoa, dalam ibadah yang panjang.
Tanpa mengurangi rasa hormat, bagi Bapak/Ibu/Saudara/i yang ingin memberikan tanda kasih untuk kami, dapat melalui:
Ucapan Selamat & Do'a